Kelas Inspirasi Sukses digelar di SMA Islam Athirah Bone
Nusakini.com--Bone--Salah satu kegiatan rutin tiap bulan Sekolah Islam Athirah Bone adalah mengadakan Kelas Inspirasi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada seluruh warga Athirah Bone. Uniknya, yang menjadi narasumber pada kegiatan rutin tersebut adalah para orangtua siswa yang dianggap inspiratif dan mampu memotivasi.
Senin 30 Januari 2023, Sekolah Islam Athirah Bone kembali menggelar Kelas Inspirasi bertemakan “Nilai-Nilai Integritas Menuju Generasi Emas 2045” yang dibawakan oleh Mena Bahrah, S.H., M.Kn., notaris yang sangat populer di Kabupaten Bone. Ibu Mena, panggilan akrabnya, merupakan orangtua dari dua siswa Sekolah Islam Athirah Bone, Mahamalyka Nadia T.M. dan Takhta Aliy Tenritappu S.B.
“Saya memercayakan dua anak saya dididik di sekolah ini (Athirah Bone), karena saya merasa lembaga pendidikan inilah yang terbaik di kabupaten Bone. Sekolah ini memiliki kualitas akademik yang mumpuni dan juga pendampingan karakter yang sangat baik. Sehingga keponakan-keponakan saya juga saya bawa kesini.”, jelas perempuan kelahiran 1971 tersebut.
Mengawali Kelas Inspirasi yang ia bawakan, Ibu Mena mengaku mempersiapkan kegiatan ini selama sepekan. Ia lalu menyadari satu hal, “Pagi tadi sebelum saya berangkat kesini, saya merasa memiliki energi positif, saya merasa kok malah saya yang terinspirasi ya. Sejak punya kantor sendiri, diantara banyak hari yang saya lalui, pagi ini adalah pagi yang begitu luar biasa. Saya berangkat pagi-pagi meninggalkan rumah untuk memberikan inspirasi kepada Ananda semuanya. Tapi lagi-lagi, saya yang merasa mendapat inspirasi”, jelasnya yang disambut tepuk tangan riuh dafi yang hadir di kegiatan yang dimulai pukul 07:30 tersebut.
Ibu empat anak ini melanjutkan pembahasannya terkait nilai-nilai integritas yang patut dimiliki oleh generasi muda saat ini, “Mungkin ada yang bertanys, kenapa sih harus 2045? Kenapa harus kalian yang dijadikan sebagai generasi emas? Mari kita bahas satu persatu. Tahun 2045 dianggap sebagai tahun krusial karena pada tahun tersebut genap 100 tahun Indonesia Merdeka, sejak tahun 1945. Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia ditargetkan akan menjadi negara maju. Lalu mengapa anak muda seperti Ananda semua ini menjadi generasi emas? Karena kalianlah tumpuan bangsa, kalianlah yang akan melanjutkan pembangunan negeri. Ditangan Anandalah Indonesia bisa kuat, bisa maju. Kalian adalah sosok yang masih fresh, mudah dibentuk, memiliki semangat yang tinggi. Layakanya emas, kalian adalah perhiasan bagi orangtua, harta yang sangat bernilai, dan tumpuan harapan.”
“Lalu apa yang diperlukan untuk menghadapi masa tersebut? Jawabannya adalah integritas. Ketika kita memiliki integritas, kita akan mudah diterima, karena aura positifnya terpancar. Tindak tanduk kita ditiru. Hal inilah yang penting dalam mempersiapkan diri menghadapi 2045 kelak”, terang alumni S2 Kenotariatan UGM tersebut.
“Mungkin ada yang bertanya, apakah hal-hal yang bisa membuat kita jauh dari integritas? Kalau Ananda tidak disiplin, tidak percaya diri, terlalu bergantung pada orangtua ataupun orang lain, malas, maka Ananda tengah membangun kegagalan. Hidup itu ups and downs. Jadi jika kita menyadari itu, maka kita akan berjuang, hadapi dan lawan semua sifat-sifat buruk tadi”
Siswa-siswa pun sangat antusias bertanya pada saat sesi QnA dibuka. Salah satu siswa menanyakan terkait proses seleksi beberapa sekolah kedinasan yang konon mengandalkan kekuatan “orang dalam” dimana ini akan merusak integritas seseorang. Hal tersebut pun langsung dijawab oleh perempuan yang meraih gelar Sarjana Hukum di Unhas tersebut. “Kalau kita fokus pada hasil, maka kita akan menghalalkan segala cara. Namun kalau kita fokus pada proses, kita ikhtiar, kita pertahankan integritas kita, lalu semuanya disandarkan pada Allah, maka Allah akan jaga. Akan ada berkah ketika dari awal hingga akhir kita berproses dengan benar”, tutupnya. (rilis/Rajendra)